نَحْمَدُ
اللهَ عَلَى آلَائِهِ وَ نَشْكُرُهُ عَلَى تَوَاتُرِ نَعْمَائِهِ وَ نُصَلِّي وَ نُسَلِّمُ
عَلَى خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ أَصْفِيَائِهِ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَأَخِصَّائِهِ أَمَّا بَعْدُ:
عَنْ أَنَسٍ عن النَّبِيُّ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ
اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ
لَا يُحِبُّهُ إِلَّا للهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا
يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ. رواه البخاري.
“Sahabat Anas t
berkata, “Nabi r
bersabda: “Tiga perkara, barangsiapa memilikinya, maka akan merasakan manisnya
iman. Pertama, Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya melebihi selain-Nya.
Kedua, mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri, dan ketiga,
benci kembali pada kekufuran sebagaimana benci akan dilemparkan ke neraka.”
(HR. al-Bukhari)
قَالَ اللهُ
تَعَالَى : وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ
الْقَيِّمَةِ [ البينة : 5 ]
“Mereka tidak disuruh kecuali
supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah
: 5).
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ t قَالَ: سَمِعتُ رَسُولَ اللهِ r، يقُولُ : (( إنّمَا الأَعْمَالُ بالنِّيّاتِ ، وَإِنَّمَا
لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هجرته إلى الله ورسوله، فهجرته إلى
الله ورسوله، ومن كانت هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصيبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ
يَنْكَحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلى مَا هَاجَرَ إِلَيْه )) .
مُتَّفَقٌ عَلَى صِحَّتِهِ .
“Dari Umar bin al-Khaththabb t berkata, “Aku mendengar Rasulullah r bersabda: “Sesungguhnya semua amal itu tergantung pada niatnya. Setiap orang akan memperoleh
pahala yang diniatinya. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya
maka hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya. Tetapi barangsiapa yang berhijrah
karena dunia yang akan diperolehnya atau wanita yang akan dinikahinya, maka
hijrahnya sesuai dengan tujuannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
وَقُوْلُوْا
لِلنَّاسِ حُسْنًا. (البقرة : 83).
“Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada
manusia.” (QS. Al-Baqarah : 83).
Dalam ayat yang lain Allah I juga berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. [الأحزاب : 70
، 71]
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang
besar.” (QS. Al-Ahzab : 70-71).
Dalam sebuah hadits Rasulullah r bersabda:
وعن
أَبي هريرة ، قَالَ : قَالَ رَسُول الله r مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَومِ
الآخِرِ ، فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .
“Dari Abu Hurairah t berkata, Rasulullah r bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan hari kemudian, maka berkatalah yang baik atau diam saja.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ ، أَنَّ
النَّبِيَّ قَالَ سِبَابُ
الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ. رواه البخاري.
“Dari Abdullah bin Mas’ud t, bahwa Nabi r bersabda: “Mencaci maki
seorang Muslim adalah perbuatan fasiq dan memeranginya adalah kekafiran.” HR. al-Bukhari.
الَ الدَّسُوْقِيُّ
وَهُوَ كُلُّ كَلاَمٍ قَبِيْحٍ وَحِيْنَئِذٍ فَالْقَذْفُ وَاْلاِسْتِخْفَافُ وَإِلْحَاقُ
النَّقْصِ كُلُّ ذَلِكَ دَاخِلٌ فِي السَّبِّ. (حاشية الدسوقي 4/309).
“Imam
al-Dasuqi berkata, menistakan atau mencaci maki adalah setiap perkataan buruk,
oleh karena itu kata-kata qadzaf (tuduhan zina), merendahkan dan melabelkan
kekurangan,
semuanya termasuk kategori penistaan (caci maki).” (Hasyiyah al-Dasuqi, juz 4
hal. 309).
الشَّيْطَانُ
يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً
مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
[البقرة : 268]
“Syetan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan, sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia.
Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah :
268)
مَنْ لَمْ يَعْرِفِ الشَّرَّ يَقَعُ فِيْهِ. (سلم التوفيق).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar