بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Kamis, 31 Agustus 2023

1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

 





1.     1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari Modul 1?

- Pembelajaran selama ini lebih didominasi oleh guru (teacher center  learning)

- Guru cenderung mementingkan kemampuan kognitif dan hafalan  Siswa hanya dianggap sebagai objek pembelajaran

- Guru adalah sumber belajar mutlak di kelas dan kurang menyelami kondisi siswa

2.     Apa yang berubah pemikiran atau perlakuan Anda setelah mempelajari Modul ini?

- Pembelajaran berpusat pada siswa (student center learning), guru sebagai  among/penuntun agar siswa tidak kehilangan arah dan membahayakan  dirinya

- Tidak lagi memfokuskan penilaian hanya kognitif dan hafalan, tetapi lebih  menekankan kepada keterampilan dan penebalan laku dalam membentuk  budi pekerti

- Murid sebagai subjek pembelajar yang memiliki karakteristik unik dan  istimewa, guru memahami bahwa kodrat anak adalah bermain dan mandiri

3.     Apa yang dapat Anda terapkan lebih baik agar kelas Andamencerminkanpemikiran KHD?

- Bersama siswa membuat kesepakatan kelas

- Membimbing siswa dalam mengenali gaya belajarnya Siswa hanya dianggap sebagai  Sobjek pembelajaran

- Mengintegrasikan permainan kedalam pembelajaran agar lebih menyenangkan dan  bermakna

- Mengedepankan kearifan lokal sebagai dasar-dasar nilai budaya  Melakukan refleksi bersama siswa agar tercapai tujuan  Melakukan kolaborasi dengan orang tua

- Berhambakan siswa dengan patut dan proporsional

 

KESIMPULAN DAN REFLEKSI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA (KHD)

Kesimpulan dan penjelasan mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Ki Hajar Dewantara (KHD) memberikan pemikirannya tentang dasar-dasar Pendidikan. Menurut KHD, Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya.

Dengan demikian dapat disimpulkan Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan.

Menurut Ki Hajar Dewantara pengajaran dan pendidikan harus selaras dengan penghidupan dan kehidupan bangsa agar semangat cinta tanah air dapat terus terpelihara.

Ki Hajar Dewantara menekankan agar pendidikan selalu memperhatikan kodrat alam, kemerdekaan, kemanusiaan, kebudayaan, dan kebangsaan. Semua ini tujuannya yaitu agar terwujud pendidikan yang memerdekakan siswa.

 

Refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru

Sebelum mempelajari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya percaya bahwa dengan tindakan tegas dan memberikan hukuman maka akan membuat perubahan terhadap diri siswa, ternyata hal tersebut bisa bersifat sementara karena adanya rasa takut dan bukan atas kesadaran pribadinya. Saya belum menyadari adanya kodrat alam yang membuat siswa ada memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga sering memberikan materi dan cara mengajar yang sama terhadap siswa.

Proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran KHD yang bisa diterapkan yaitu:

1. Merancang dan melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui profil siswa

2. Merancang pembelajaran sesuai dengan hasil asessmen diagnostik awal yang telah dilakukan

3. Membuat kesepakatan belajar di kelas

4. Tidak memberikan hukuman yang tidak mendidik kepada siswa

5. Mengenali siswa dan latar belakangnya dengan home visit

6. Memberikan pembelajaran yang menarik bagi siswa