1. 1. Apa yang Anda percaya
tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari Modul 1?
- Pembelajaran selama
ini lebih didominasi oleh guru (teacher center learning)
- Guru cenderung
mementingkan kemampuan kognitif dan hafalan Siswa hanya dianggap sebagai objek pembelajaran
- Guru adalah sumber belajar mutlak di kelas dan kurang menyelami kondisi siswa
2.
Apa yang berubah pemikiran
atau perlakuan Anda setelah mempelajari Modul ini?
- Pembelajaran berpusat
pada siswa (student center learning), guru sebagai among/penuntun agar siswa tidak kehilangan arah
dan membahayakan dirinya
- Tidak lagi memfokuskan
penilaian hanya kognitif dan hafalan, tetapi lebih menekankan kepada keterampilan dan penebalan laku
dalam membentuk budi pekerti
- Murid sebagai subjek pembelajar yang memiliki karakteristik unik dan istimewa, guru memahami bahwa kodrat anak adalah bermain dan mandiri
3.
Apa yang dapat Anda
terapkan lebih baik agar kelas Andamencerminkanpemikiran KHD?
- Bersama siswa membuat
kesepakatan kelas
- Membimbing siswa
dalam mengenali gaya belajarnya Siswa hanya dianggap sebagai Sobjek pembelajaran
-
Mengintegrasikan permainan kedalam pembelajaran agar lebih menyenangkan dan bermakna
- Mengedepankan kearifan
lokal sebagai dasar-dasar nilai budaya Melakukan
refleksi bersama siswa agar tercapai tujuan Melakukan kolaborasi dengan orang tua
- Berhambakan
siswa dengan patut dan proporsional
KESIMPULAN DAN REFLEKSI PEMIKIRAN KI
HADJAR DEWANTARA (KHD)
Kesimpulan dan penjelasan mengenai
pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Ki Hajar Dewantara (KHD) memberikan
pemikirannya tentang dasar-dasar Pendidikan. Menurut KHD, Pendidikan bertujuan
untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik itu
hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya
kekuatan kodrat anak.
Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD),
pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Pengajaran merupakan proses
pendidikan dalam memberi ilmu untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan
batin. Sedangkan Pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat
yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia
yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan
Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan.
Menurut Ki Hajar Dewantara pengajaran
dan pendidikan harus selaras dengan penghidupan dan kehidupan bangsa agar
semangat cinta tanah air dapat terus terpelihara.
Ki Hajar Dewantara menekankan agar
pendidikan selalu memperhatikan kodrat alam, kemerdekaan, kemanusiaan,
kebudayaan, dan kebangsaan. Semua ini tujuannya yaitu agar terwujud pendidikan
yang memerdekakan siswa.
Refleksi dari pengetahuan dan pengalaman
baru
Sebelum mempelajari pemikiran-pemikiran
Ki Hajar Dewantara, saya percaya bahwa dengan tindakan tegas dan memberikan
hukuman maka akan membuat perubahan terhadap diri siswa, ternyata hal tersebut
bisa bersifat sementara karena adanya rasa takut dan bukan atas kesadaran
pribadinya. Saya belum menyadari adanya kodrat alam yang membuat siswa ada
memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga sering memberikan materi dan
cara mengajar yang sama terhadap siswa.
Proses pembelajaran dan suasana kelas
yang mencerminkan pemikiran KHD yang bisa diterapkan yaitu:
1. Merancang dan melakukan asessmen
diagnostik awal untuk mengetahui profil siswa
2. Merancang pembelajaran sesuai dengan
hasil asessmen diagnostik awal yang telah dilakukan
3. Membuat kesepakatan belajar di kelas
4. Tidak memberikan hukuman yang tidak
mendidik kepada siswa
5. Mengenali siswa dan latar belakangnya
dengan home visit
6. Memberikan pembelajaran yang menarik bagi siswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar